Monday, May 6, 2013

Media Pembelajaran


RINGKASAN BUKU
MEDIA PEMBELAJARAN
Ringkasan ini diajukan untuk memenuhi sebagian tugas Media Pembelajaran
Dosen : Dr. Sri Handayani, M. Pd.
Disusun Oleh:
DITA PRIMASARI
1006788


Judul Buku       : Media Pembelajaran
Pengarang         : Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A.
Penerbit            : PT RajaGrafindo Persada
Kota Penerbit   : Jakarta
Tahun                : 2009
Dimensi            : xii, 192 halaman, 21 cm
ISBN                : 979-421-547-3
 
MEDIA PEMBELAJARAN 
I.            PENGERTIAN MEDIA
a.       Pendahuluan
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar ini terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
b.      Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
c.       Landasan Teoretis Penggunaan Media
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner (1966:10-11) ada tiga tingkatan umum modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata ‘simpul’ dipahami dengan langsung membuat ‘simpul’. Pada tingkatan kedua yang diberi label iconic (artinya gambar atau image), kata ‘simpul’ dipelajari dari gambar, lukisan, foto, atau film. Meskipun siswa belum pernah mengikat tali untuk membuat ‘simpul’ mereka dapat mempelajari dan memahaminya dari gambar, lukisan, foto, atau film. Selanjutnya, pada tingkatan simbol, siswa membaca (atau mendengar) kata ‘simpul’ dan mencoba mencocokkannya dengan pengalamannya membuat ‘simpul’. Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh ‘pengalaman’ (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang baru.
d.      Ciri - Ciri Media Pendidikan
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.
-          Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
-          Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
-          Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. 

II.            FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu :
a.       Fungsi atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan.
b.      Fungsi afektif
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
c.       Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan.
d.      Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1.      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan da informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
4.      Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. 

III.            PENGENALAN BEBERAPA MEDIA 
Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu :
1.      Teknologi cetak


Adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut :
a.       Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang
b.      Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif
c.       Teks dan visual ditampilkan statis (diam)
d.      Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual
e.       Baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa
f.       Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai
2.      Teknologi audio-visual


Cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
Ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut :
a.       Mereka biasanya bersifat linear
b.      Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis
c.       Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya
d.      Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
e.       Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif
f.       Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.
3.      Teknologi berbasis komputer


Merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual.
Beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) adalah sebagai berikut :
a.       Mereka dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear
b.      Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya
c.       Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol, dan grafik
d.      Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e.       Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi.
4.      Teknologi gabungan


Adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Beberapa ciri utama teknologi berbasis komputer adalah sebagai berikut :
a.       Ia dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear
b.      Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya
c.       Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa, dan dibawah pengendalian siswa
d.      Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran
e.       Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan
f.       Bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa
g.      Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber

IV.            PEMILIHAN MEDIA
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktorfaktor berikut :
1.      Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material)
2.      Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi.
3.      Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4.      Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektivan biaya.
5.      Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula :
a.       Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan/atau audio)
b.      Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat (tertulis, audio, dan/atau kegiatan fisik)
c.       Kemampuan mengakomodasikan umpan balik
d.      Pemilihan media utama dan media sekunder untuk menyajikan informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama)
6.      Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :
1.      Motivasi
2.      Perbedaan individual
3.      Tujuan pembelajaran
4.      Organisasi isi
5.      Persiapan sebelum belajar
6.      Emosi
7.      Partisipasi
8.      Umpan balik
9.      Penguatan (reinforcement)
10.  Latihan dan pengulangan
11.  Penerapan
Beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media adalah sebagai berikut :
1.      Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2.      Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
3.      Praktis, luwes, dan bertahan.
4.      Guru terampil menggunakannya.
5.      Pengelompokan sasaran.
6.      Mutu teknis.

V.            PENGGUNAAN MEDIA
Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip penggunaan dan pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang akan dibahas tersebut akan mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu :
a.       Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingi secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa.
b.      Media berbasis cetakan
Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatukan pada saat merancang, yaitu :
-          Konsistensi
-          Format
-          Organisasi
-          Daya tarik
-          Ukuran huruf
-          Ruang (spasi) kosong
c.       Media berbasis visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.
Bentuk visual bisa berupa :

-          Gambar representasi


-          Diagram

-          Peta


-          Grafik

d.      Media berbasis audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.
e.       Media berbasis komputer
Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction (CMI). Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
f.       Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar
Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non-cetakan seperti micro-fish, micro-film, foto-foto, film, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piring hitam, rekaman pidato (dokumenter), dan lain-lain.
Oleh karena itu, perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik untuk tujuan akademis maupun untuk rekreasi. Bahan-bahan yang tersedia itu dapat dikelompokkan kedalam jenis :
-          Referensi
-          Reserve
-          Pinjaman

VI.            PENGEMBANGAN MEDIA
Beberapa teknik pengembangan media sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh guru adalah ebagai berikut :
a.       Media berbasis visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.
Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip :
-          Kesederhanaan,
-          Keterpaduan,
-          Penekanan, dan
-          Keseimbangan.
Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah
-          Bentuk,
-          Garis,
-          Ruang,
-          Tekstur, dan
-          Warna.
b.      Media berbasis audio-visual
Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. Disamping itu, tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi.
Materi audio dapat disajikan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
-          Mempersiapkan diri
-          Membangkitkan semangat siswa
-          Mendengarkan materia audio
-          Diskusi (membahas) materi program audio
-          Menindaklanjuti program

c.       Media berbasis komputer
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer-assisted instruction – CAI, atau Computer-assisted Learning CAL). Dilihat dari situasi belajar dimana komputer digunakan untuk tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drills and practice, simulasi, dan permainan.
d.      Multimedia berbasis komputer dan inter-active video
Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Definisi sederhana ini telah pula mencakup salah satu jenis kombinasi yang diuraikan pada bagian terdahulu, misalnya kombinasi slide dan tape audio.

VII.            EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
Evaluasi seperti diuraikan pada bab terdahulu merupakan bagian integral dari suatu proses instruksional. Idealnya, keefektivan pelaksanaan proses instruksional diukur dari dua aspek, yaitu :
1.      Bukti-bukti empiris mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh sistem instruksional
2.      Bukti-bukti yang menunjukkan berapa banyak kontribusi (sumbangan) media atau media program terhadap keberhasilan dan keefektivan proses instruksional.
Evaluasi tentang kedua aspek tersebut masih terasa sulit untuk dikerjakan untuk saat ini karena seringkali program media tidak bekerja sebagai bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran.

No comments:

Post a Comment